Rabu, 05 Oktober 2011

Curhatan ke Tuhan


“tuhan tidak akan membawaku sejauh ini jika hanya ingin meninggalkanku”
Mungkin itu kata yang selalu aku ingat ketika meminjam hp-nya danang (temanku). Karena kata-kata itu selalu muncul di wallpaper hp-nya. Walaupun kata itu merujuk meng-copy dari lirik lagu grup band idolanya nirvana, atau B. For my valentine atau yang lain lupa aku, tetapi kata-kata itu menjadi motivasi tersendiri dalam hidupku. Tetapi untuk saat ini aku tak percaya lagi dengan kata-kata itu atau entah apa.
Aku kecewa dengan tuhan yang menurutku belum adil kepada hambanya. Heran aja, tidak ada gemuruh letusan gurung atau terjangan tsunami aku tersesak ketika semuanya harus ku lalui seorang diri. Berat sangat kurasakan karena aku merasa kecewa dengan tuhan yang belum adil. Kenapa harus serumit ini teka-teki yang harus kupecahkan. Apakah rencana awal yang dalam mimpiku terlalu buruk untuk terwujud sehingga tuhan membatalkan semuanya?. Atau memang aku dilarang untuk bermimpi karena tuhan telah membacklist mimpi-mimpiku?.
Tapi kenapa tuhan membiarkan aku bermimpi berjalan diatas awan dan merasakan hawa sejuk pegunungan dan menunjukkan keindahan ciptaanya didepan mataku yang selangkah saja mampu terjangkau oleh kedua kakiku. Tetapi semuanya telah berubah, aku dijatuhkan atau terjatuh ketika setengah langkah mendekati keindahan ciptaannya. Sulit bagiku terbangun karena aku telah terperosok jauh yang tak ada pegangan untuk bangkit kembali. Butuh waktu untuk menyembuhkan kaki dan tanganku yang patah. Belum juga syarafku terputus karena kenyataan pahit ini.
Hahaha aku kadang tertawa ketika orang lain menertawakan aku terjatuh. Aku bersedih ketika ada yang iba kepadaku. Dan aku biasa-biasa saja ketika ada yang menganggap jatuhku ternyata tak meremukkan tulang-tulangku.
Apa-apaan ini dimana keadilanmu tuhan,,,,. Apa kau membiarkan hambamu ditertawakan hambamu yang lain. Apa kau membiarkan dulu mereka bersedih karena akan mengangkat derajatku. Atau memang jatuhku tidak terlalu parah dan akan banyak lobang-lobang yang Engkau sediakan untukku.
Aku takut bermimpi. Aku takut untuk berangan-angan. Mending aku tak punya  arah sehingga Engkau bebas memperlakukan aku sebagaimana keinginanmu. Mau Kau jatuhkan aku ditebing sempu atau Kau tanam aku di antara tebing madakalipura. Dan Kau hanyutkan di kali berantas dan tercuni oleh lumpur lapindo.
Maaf tuhan
Tak sepatutnya aku menyalahkan Engkau
Aku percaya Kau maha pengasih dan penyayang
Dan kau maha segala-galanya termasuk Engkau berhak  atas Jasat dan Rohku
Aku menyapamu tolong bimbing aku, , , , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar