Coffee Break
Secangkir Kopi Sejuta Inspirasi
Kamis, 29 Oktober 2015
Rabu, 04 Februari 2015
Ceritaku
Senin tanggal 19 Agustus 2013 jam 07.00 sudah siap menuju medan
pertempuran. Suatu jalan yang sudah diaspal saudara dan saya tinggal melauinya
saja. Baju kebanggaan dari bapak telah rapi disetelika dengan setelan celana
hitam bekas PPL dulu. Tak lupa pamit kepada Ibuku dan kepada mbak dan mas.
Seutas doa dari mereka demi keberhasilan anak dan adiknya. Suatu pengharapan
kepada Alloh agar pemuda harapan keluarga dapat diterima kerja.
Ya... saat itu saya hendak melamar kerja di salah satu sekolah negeri
di mojokerto. Keluarga berharap saya menjadi guru di sekolah itu. Kenapa?
Karena itulah pesan terakhir bapak sebelum pergi ke akhirat. Almarhum bapak
menginginkan anak laki – lakinya kelak menjadi guru mengikuti jejaknya. Sebuah
tugas berat yang harus saya pikul karena selepas lulus kuliah sedikitpun tidak
terbesit dalam otak saya menjadi guru.
Ku pacu sepedaku sambil berharap antara diterima sama tidak. Selama
perjalanan masih memantapkan hati karena jika diterima saya harus menjalani
profesi yang tidak saya sukai. Dan jika tidak diterima maka harus siap – siap
melihat wajah sedih dari orang – orang yang saya sayangi. Sebuah perasaan yang
campur aduk sambil tetap kosentrasi ketika berkendara.
Pukul 08.00 sudah sampai di lokasi sekolah tetapi saya membuat janji dengan
salah seorang guru pukul 09.00. saya mencari warung kopi untuk menghabiskan
waktu satu jam sambil memantapkan hati. Dan akhirnya gong dibunyikan, waktu
menunjukkan jm 09.45 berarti saya harus ke sekolah. Sesampainya di sekolah saya
menghubungi guru tersebut dan ternyata beliaunya sudah diruang tamu. Saya
bingung memberikan ekspresi seperti apa karena tiba – tiba saya disuruh
menghadap ke bapak kepala sekolah lansung. Keringat dingin mulai bercucuran
sambil menunggu kepala sekolah melihat surat lamaran dan curiculum vitae. Dan
yang lebih terkejunya saya ditanya kesiapan kerja mulai kapan. Dan seketika
mulut melontarkan “sekarang siap”.
Dan pada hari itulah saya mulai menjalani profesi baru seorang guru.
Profesi yang tidak saya inginkan. Saya menjadi guru Bimbingan dan konseling
sesuai dengan ijazah saya. Saya diperkenalkan kepada guru – guru diruangan
tersendiri. Karena guru BK mempunyai rungan sendiri, terpisah dengan ruang
guru. Setelah perkenalan mulailah keruwetan fikiran saya kambuh. Karena saya
orang baru yang terjerumus di neraka jahannam, saya tidak tahu sama sekali
tugas guru BK. Walaupun ketika kuliah diajari tetapi lebih banyak saya buat
bolos buat ikut organisasi. Alloh terlalu baik kepadaku, Alloh memberikan guru
– guru BK yang baik, aktif dan kreatif yang sabar membimbingku dari nol.
Setelah bel pulang akhirnya penderitaan saya berakhir dan saya segera
memacu sepeda motor agar cepat keluar dari lingkunga sekolah. Sesampainya
dirumah saya disambut oleh ibu dengan pertanyaan “gimana le? Diterima?” dengan
berat hati saya menjawab “Nggeh bu” dan pada saat itu ibu sujud syukur karena
anaknya diterima menjadi guru. Sebuah fenomena yang meruntuhkan pemikiran awal
saya dan memberikan pelajaran yang berharga.
Dulu ketika saya kuliah, saya ingin kerja di perusahaan agar
mendapatkan penghasilan yang besar agar bisa membahagiakan orang tua. Dan itu
semua diruntuhkan oleh sujud syukur ibu. Ya... “orang tua tidak menginginkan
hartamu ketika sukses, cukup patuhi permintaannya saja sudah cukup bahagia”.
Selasa, 17 April 2012
keluargaku (1)
Keluargaku yang sangat sangat dan sangat
istimewa dan membuatku untuk berbuat lebih untuk kedua orang tuaku yang
menyayangiku dan untuk ketiga kakakku yang tak pernah aku lupakan jasa dan
pengorbanannya. Masih teringat ketika aku kecil yang nakal dan sering membuat
neng lilik jengkel. Neng lilik adalah mbakku yang sangat rajin atau dalam
bahasa jawanya “akas” jika ada hubungannya dengan menyapu, mencuci, dan
membersihkan semua yang hubungannya dengan rumah. Waktu itu neng beru selesai nyapu setiap sudut ruangan rumah. Dan
aku datang dari dolen diluar tanpa
nyuci kaki lansung lari dari pintu samping sampai ke belakang. Hal itu ternyata
membuat neng marah dan lansung tanpa basa basi membawakan sapu yang dia pegang
dan berlari mengejarku. Karena aku takut sehingga aku lari menghindarinya
dengan harapan tidak terkena sabetan sapunya. Lumayan jika terkena sabetannya.
Sehingga aku lari dari belakang ke ruang tamu dan muter lagi masuk dari pintu
samping terus muter kedepan lagi sampai 3 kali puteran. Mengetahui hal itu
ternyata mas rofiq tidak terima, dia mengambil batu besar sambil mengejar neng
lilik. Jadi aku dikejar oleh neng lilik dengan sapu ditangannya dan neng
lilik dikejar mas rofiq dengan batu
ditangannya. Akhinya aku tertolong oleh malaikat yang bernama ibu, ya sambil
menangis aku mendekap ibu yang menyelamatkan aku. Akhirnya pertunjukan itu
selesai dengan tangisanku dan neng lilik ikut menangis gara – gara kesal dengan
kenakalanku.
Tidak hanya sampai disitu perangku dengan neng
lilik berakhir. Hampir setiap malam aku harus berebut televisi dengan neng
lilik. Di rumah hanya ada satu teve dan masih belum ada remote waktu itu
sehingga harus pencet sana pencet sini. Kesukaan neng lilik pada sinetron
tersanjung, tersayang dll bertentangan dengan kesukaanku dengan sinetron
keluarga cemara, misteri gunung merapi dll. Jika program teve secara bersamaan
main maka harus bertengkar dulu dengan neng lilik. Dan dimana – mana yang
namanya adek pasti menang. Biasanya dengan ditandai dengan aksi walkout dari rumah dan nebeng nonton di rumah
tetangga. Tetapi kadang aku yang dikalahkan karena dengan rasionalitas
“gantian”. Sehingga aku kadang mau tidak mau tetap melihat program teve yang
tidak ku sukai. Hal itulah yang membuat aku khatam
sinetron tersanjung 1 sampai 7.
Hal itu terasa berbeda ketika neng memutuskan
untuk tidak melanjutkan sekolah perguruan tinggi, dan lebih memilih nganggur
dirumah. Dikarenakan tidak produktif akhirnya neng dinikahkan oleh bapak dengan
mas paimo. Dan mulai menikah neng tidak pernah lagi berantem denganku lagi.
Karena dia tinggal di rumahnya suaminya. Dan sekarang sudah mempunyai 2 anak
yang kebetulan cewek semua. Keduanya sangat dekat denganku. Namanya laila dan
neni. Waktu mereka kecil baik itu laila maupun neni sangat dekat denganku. Aku
adalah orang pertama yang menggantikan posisi neng jika neng sedang sholat atau
sibuk. Aku tidak mengerti kenapa hal tersebut terjadi, karena semua keluarga
ingin mengendongnya tetapi mereka tidak mau. Neng sangat loman dengan aku, tidak pernah dia menyisihkan uang jajan untukku
jika berkunjung kerumah. Dan sampai sekarang aku belum bisa membalas semua
kebaikan neng lilik.
Satu hal yang menarik dari neng lilik adalah
cita – citanya. Ternyata neng lilik mempunyai cita – cita jadi pedagang.
Katanya ibu neng itu sangat suka sekali dengan yang namanya “timbangan”. Dan
sekarang neng sudah tercapai cita – citanya punya toko sendiri yang setiap hari
mengurusinya.
Minggu, 08 April 2012
Pahala yang hanya bisa diraih oleh wanita
1. Seorang wanita yang
saleh lebih baik daripada 70 orang wali atau pria saleh, tetapi seorang
wanita yang bobrok akhlaknya lebih buruk daripada seribu pria yang
buruk akhlaknya.
2. Seorang istri yang pandai menghibur suaminya yang sedang dalam keadaan gelisah, ia akan mendapatkan pahala separuh dari pahala jihad.
3. Seorang wanita yang sedang hamil, lalu dia menjalankan shalat 2 rakaat maka kebaikan yang diterimanya lebih baik daripada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.
4. Seorang wanita yang meninggal dunia dalam rentang waktu 40 hari setelah melahirkan anak, maka ia akan mendapat pahala seperti halnya seorang laki-laki gugur syahid.
5. Jika seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak memarahinya, bahkan membujuknya, ibu itu akan mendapat pahala ibadah.
6. Jika pada malam hari seorang wanita tidak dapat tidur karena mengurus anaknya yang sakit, Allah akan memberinya ganjaran sepadan dengan usaha memerdekakan 20 orang budak.
7. Seorang wanita yang bangun pada malam hari untuk menyusui anaknya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan ia akan diberi pahala seperti pahala orang yang mengerjakan ibadah selama 12 tahun.
8. Apabila seorang wanita menyapu rumahnya sambil berdzikir, Allah akan memberikan kepadanya pahala seperti menyapu halaman di sekitar Ka’bah.
9. Seorang istri yang memotivasi suaminya untuk berjuang di jalan Allah, dan ia ikhlas untuk menanggung barangkali penderitaan karena ditinggal suaminya, maka Allah akan memasukkannya ke surga 500 tahun lebih awal sebelum suaminya, dan wanita itu menanti di pintu surga.
10. Seorang wanita yang memerah susu sapi dan diawali dengan kalimat “Bismillahirrahmanirrahim”, maka Allah akan memberikan keberkahan rezeki bagi penduduk rumah tersebut.
11. Seorang istri yang mengerjakan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga amanah suaminya, maka Allah akan memasukkannya ke surga dari pintu mana saja yang ia sukai.
12. Ketika nanti di surga, semua penghuni surga akan menemui Allah dengan frekuensi tergantung dari kuantitas dan kualitas amalnya di dunia. Tapi, bagi seorang wanita yang memelihara dirinya dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya, Allah sendiri yang akan menemuinya. Namun jika wanita itu memandang pria yang bukan mahramnya dengan pandangan yang mengundang syahwat, Allah akan mengutuk wanita itu.
2. Seorang istri yang pandai menghibur suaminya yang sedang dalam keadaan gelisah, ia akan mendapatkan pahala separuh dari pahala jihad.
3. Seorang wanita yang sedang hamil, lalu dia menjalankan shalat 2 rakaat maka kebaikan yang diterimanya lebih baik daripada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.
4. Seorang wanita yang meninggal dunia dalam rentang waktu 40 hari setelah melahirkan anak, maka ia akan mendapat pahala seperti halnya seorang laki-laki gugur syahid.
5. Jika seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak memarahinya, bahkan membujuknya, ibu itu akan mendapat pahala ibadah.
6. Jika pada malam hari seorang wanita tidak dapat tidur karena mengurus anaknya yang sakit, Allah akan memberinya ganjaran sepadan dengan usaha memerdekakan 20 orang budak.
7. Seorang wanita yang bangun pada malam hari untuk menyusui anaknya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan ia akan diberi pahala seperti pahala orang yang mengerjakan ibadah selama 12 tahun.
8. Apabila seorang wanita menyapu rumahnya sambil berdzikir, Allah akan memberikan kepadanya pahala seperti menyapu halaman di sekitar Ka’bah.
9. Seorang istri yang memotivasi suaminya untuk berjuang di jalan Allah, dan ia ikhlas untuk menanggung barangkali penderitaan karena ditinggal suaminya, maka Allah akan memasukkannya ke surga 500 tahun lebih awal sebelum suaminya, dan wanita itu menanti di pintu surga.
10. Seorang wanita yang memerah susu sapi dan diawali dengan kalimat “Bismillahirrahmanirrahim”, maka Allah akan memberikan keberkahan rezeki bagi penduduk rumah tersebut.
11. Seorang istri yang mengerjakan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga amanah suaminya, maka Allah akan memasukkannya ke surga dari pintu mana saja yang ia sukai.
12. Ketika nanti di surga, semua penghuni surga akan menemui Allah dengan frekuensi tergantung dari kuantitas dan kualitas amalnya di dunia. Tapi, bagi seorang wanita yang memelihara dirinya dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya, Allah sendiri yang akan menemuinya. Namun jika wanita itu memandang pria yang bukan mahramnya dengan pandangan yang mengundang syahwat, Allah akan mengutuk wanita itu.
Senin, 02 April 2012
Prinsi-Prinsip BK Kelompok
Terdapat
beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi
pelayanan bimbingan dan konseling yang akan digunakan sebagai dasar Bimbingan
dan konseling kelompok . Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep
filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan
bantuan atau bimbingan konseling, baik di Sekolah/Madrasah maupun di luar
Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:
- Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan dan konseling kelompok diberikan kepada semua konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan kelompok lebih bersifat preventif dan konseling kelompok bersifat penyembuhan (kuratif); Sehinnga lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
- Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan dan konseling kelompok konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
- Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan dan konseling kelompok, karena bimbingan dan konseling kelompok dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan daan konseling kelompok sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
- Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan dan konseling kelompok bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
- Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling kelompok. Bimbingan dan konseling kelompok diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan dan konseling kelompok mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli serta membantu menyelesaikan permasalahan , yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan dan konseling kelompok memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan dan konseling kelompok adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
- Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan dan konseling kelompok tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan dan konseling kelompok pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Rabu, 21 Maret 2012
Skenario Bimbingan Kelompok Teknik Permainan “PUZZLE”
TAHAP
PEMBENTUKAN
·
Guru pembimbing mengucapkan
salam kepada anggota kelompok
·
Guru pembimbing mengungkapkan
tujuan bimbingan kelompok.
·
Guru pembimbing
menjelaskan cara dan asas dalam kegiatan bimbingan kelompok.
·
Guru pembimbing
memperkenalkan diri dan dilanjutkan oleh anggota kelompok untuk memperkenalkan
diri.
·
Permainan untuk
pengakraban dalam pengenalan diri :
Guru
pembimbing memegang bola(pingpong, kasti, dll), lalu menyebutkan nama dan 2 hal
yang disukai berdasarkan initial namamya, missal : YOGA lahir di YOGYAKARTA
dan suka makan YOGURT. Lalu, bola
dilempar pada anggota kelompok dan anggota kelompok yang mendapatkan bola harus
memperkenalkan diri dengan cara yang sama sampai semua anggota mendapatkan
gilirannya.
TAHAP
PERALIHAN
·
Guru pembimbing
menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh selanjutnya.
·
Membahas suasana yang
terjadi.
·
Meningkatkan kemampuan
keikutsertaan anggota kelompok untuk ikut berpartisipasi secara aktif di dalam
pelaksanaan kegiatan.
TAHAP
KEGIATAN
·
Guru pembimbing
memberikan kesempatan pada anggota untuk mengemukakan masalah atau topik yang
akan dibahas.
·
Menetapkan masalah atau
topik yang dibahas dalam pelaksanaan kegiatan. (membahas tentang permasalahan
siswa yang menuntut adanya kerjasama dalam menyelesaikan suatu kewajiban atau
tugas).
·
Membahas topik yang
telah ditentukan.
·
Guru pembimbing
mempersiapkan permainan yang akan dilakukan untuk pemahaman anggota terhadap
topik yang dibahas dengan permainan “batu pijakan”.
Bahan yang digunakan
dalam permainan :
Puzzle
Jumlah peserta :
Bebas
Peraturan
permainan/cara bermain :
Peserta menyusun
kembali puzzle yang telah di acak.
Manfaat Permainan :
a. Meningkatkan
intelegensi (daya ingat)
b. Melatih
kerjasama atau kekompakan
c. Melatih
komunikasi
TAHAP
PENGAKHIRAN
·
Guru pembimbing
menayakan kesan atau manfaat setelah mengikuti bimbingan kelompok kepada tiap
anggota.
·
Guru pembimbing
memberikan kesimpulan mengenai pelaksanaan bimbingan kelompok yang telah
dilakukan.
Kamis, 20 Oktober 2011
curhatan bunda
Sejak dokter mengabari
tentang kehamilan, aku berbahagia. Ibu-ibu sangat memahami makna ini
dengan baik. Awal kegembiraan dan sekaligus perubahan psikis dan fisik.
Sembilan bulan aku mengandungmu.
Seluruh aktivitas aku jalani dengan susah payah karena kandunganku. Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaanku. Kesengsaraan yang tiada hentinya, bahkan kematian kulihat didepan mataku saat aku melahirkanmu.
Jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan kami. Berikutnya, aku layaknya pelayan yang tidak pernah istirahat. Kepenatanku demi kesehatanmu. Kegelisahanku demi kebaikanmu.
Harapanku hanya ingin melihat senyum sehatmu dan permintaanmu kepada Ibu untuk membuatkan sesuatu.
Masa remaja pun engkau masuki. Kejantananmu semakin terlihat, Aku pun berikhtiar untuk mencarikan gadis yang akan mendampingi hidupmu. Kemudian tibalah saat engkau menikah. Hatiku sedih atas kepergianmu, namun aku tetap bahagia lantaran engkau menempuh hidup baru.
Seiring perjalanan waktu, aku merasa engkau bukan anakku yang dulu. Hak diriku telah terlupakan. Sudah sekian lama aku tidak bersua, meski melalui telepon. Ibu tidak menuntut macam-macam. Sebulan sekali, jadikanlah ibumu ini sebagai persinggahan, meski hanya beberapa menit saja untuk melihat anakku.
Ibu sekarang sudah sangat lemah. Punggung sudah membungkuk, gemetar sering melecut tubuh dan berbagai penyakit tak bosan-bosan singgah kepadaku. Ibu semakin susah melakukan gerakan.
Anakku…
Seandainya ada yang berbuat baik kepadamu, niscaya ibu akan berterima kasih kepadanya. Sementara Ibu telah sekian lama berbuat baik kepada dirimu. Manakah balasan dan terima kasihmu pada Ibu ? Apakah engkau sudah kehabisan rasa kasihmu pada Ibu ? Ibu bertanya-tanya, dosa apa yang menyebabkan dirimu enggan melihat dan mengunjungi Ibu ? Baiklah, anggap Ibu sebagai pembantu, mana upah Ibu selama ini ?
Anakku..
Ibu hanya ingin melihatmu saja. Lain tidak. Kapan hatimu memelas dan luluh untuk wanita tua yang sudah lemah ini dan dirundung kerinduan, sekaligus duka dan kesedihan ? Ibu tidak tega untuk mengadukan kondisi ini kepada Dzat yang di atas sana. Ibu juga tidak akan menularkan kepedihan ini kepada orang lain. Sebab, ini akan menyeretmu kepada kedurhakaan. Musibah dan hukuman pun akan menimpamu di dunia ini sebelum di akhirat. Ibu tidak akan sampai hati melakukannya,
Anakku…
Walaupun bagaimanapun engkau masih buah hatiku, bunga kehidupan dan cahaya diriku…
Anakku…
Perjalanan tahun akan menumbuhkan uban di kepalamu. Dan balasan berasal dari jenis amalan yang dikerjakan. Nantinya, engkau akan menulis surat kepada keturunanmu dengan linangan air mata seperti yang Ibu alami. Di sisi Allah, kelak akan berhimpun sekian banyak orang-orang yang menggugat.
Anakku..
Takutlah engkau kepada Allah karena kedurhakaanmu kepada Ibu. Sekalah air mataku, ringankanlah beban kesedihanku. Terserahlah kepadamu jika engkau ingin merobek-robek surat ini. Ketahuilah,
“Barangsiapa beramal shalih maka itu buat dirinya sendiri. Dan orang yang berbuat jelek, maka itu (juga) menjadi tanggungannya sendiri”.
Anakku…
Ingatlah saat engkau berada di perut ibu. Ingat pula saat persalinan yang sangat menegangkan. Ibu merasa dalam kondisi hidup atau mati. Darah persalinan, itulah nyawa Ibu. Ingatlah saat engkau menyusui. Ingatlah belaian sayang dan kelelahan Ibu saat engkau sakit. Ingatlah ….. Ingatlah…. Karena itu, Allah menegaskan dengan wasiat : “Wahai, Rabbku, sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil”.
anakku,,,… ibu sangat merindukanmu…
Seluruh aktivitas aku jalani dengan susah payah karena kandunganku. Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaanku. Kesengsaraan yang tiada hentinya, bahkan kematian kulihat didepan mataku saat aku melahirkanmu.
Jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan kami. Berikutnya, aku layaknya pelayan yang tidak pernah istirahat. Kepenatanku demi kesehatanmu. Kegelisahanku demi kebaikanmu.
Harapanku hanya ingin melihat senyum sehatmu dan permintaanmu kepada Ibu untuk membuatkan sesuatu.
Masa remaja pun engkau masuki. Kejantananmu semakin terlihat, Aku pun berikhtiar untuk mencarikan gadis yang akan mendampingi hidupmu. Kemudian tibalah saat engkau menikah. Hatiku sedih atas kepergianmu, namun aku tetap bahagia lantaran engkau menempuh hidup baru.
Seiring perjalanan waktu, aku merasa engkau bukan anakku yang dulu. Hak diriku telah terlupakan. Sudah sekian lama aku tidak bersua, meski melalui telepon. Ibu tidak menuntut macam-macam. Sebulan sekali, jadikanlah ibumu ini sebagai persinggahan, meski hanya beberapa menit saja untuk melihat anakku.
Ibu sekarang sudah sangat lemah. Punggung sudah membungkuk, gemetar sering melecut tubuh dan berbagai penyakit tak bosan-bosan singgah kepadaku. Ibu semakin susah melakukan gerakan.
Anakku…
Seandainya ada yang berbuat baik kepadamu, niscaya ibu akan berterima kasih kepadanya. Sementara Ibu telah sekian lama berbuat baik kepada dirimu. Manakah balasan dan terima kasihmu pada Ibu ? Apakah engkau sudah kehabisan rasa kasihmu pada Ibu ? Ibu bertanya-tanya, dosa apa yang menyebabkan dirimu enggan melihat dan mengunjungi Ibu ? Baiklah, anggap Ibu sebagai pembantu, mana upah Ibu selama ini ?
Anakku..
Ibu hanya ingin melihatmu saja. Lain tidak. Kapan hatimu memelas dan luluh untuk wanita tua yang sudah lemah ini dan dirundung kerinduan, sekaligus duka dan kesedihan ? Ibu tidak tega untuk mengadukan kondisi ini kepada Dzat yang di atas sana. Ibu juga tidak akan menularkan kepedihan ini kepada orang lain. Sebab, ini akan menyeretmu kepada kedurhakaan. Musibah dan hukuman pun akan menimpamu di dunia ini sebelum di akhirat. Ibu tidak akan sampai hati melakukannya,
Anakku…
Walaupun bagaimanapun engkau masih buah hatiku, bunga kehidupan dan cahaya diriku…
Anakku…
Perjalanan tahun akan menumbuhkan uban di kepalamu. Dan balasan berasal dari jenis amalan yang dikerjakan. Nantinya, engkau akan menulis surat kepada keturunanmu dengan linangan air mata seperti yang Ibu alami. Di sisi Allah, kelak akan berhimpun sekian banyak orang-orang yang menggugat.
Anakku..
Takutlah engkau kepada Allah karena kedurhakaanmu kepada Ibu. Sekalah air mataku, ringankanlah beban kesedihanku. Terserahlah kepadamu jika engkau ingin merobek-robek surat ini. Ketahuilah,
“Barangsiapa beramal shalih maka itu buat dirinya sendiri. Dan orang yang berbuat jelek, maka itu (juga) menjadi tanggungannya sendiri”.
Anakku…
Ingatlah saat engkau berada di perut ibu. Ingat pula saat persalinan yang sangat menegangkan. Ibu merasa dalam kondisi hidup atau mati. Darah persalinan, itulah nyawa Ibu. Ingatlah saat engkau menyusui. Ingatlah belaian sayang dan kelelahan Ibu saat engkau sakit. Ingatlah ….. Ingatlah…. Karena itu, Allah menegaskan dengan wasiat : “Wahai, Rabbku, sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil”.
anakku,,,… ibu sangat merindukanmu…
Langganan:
Postingan (Atom)